Bagi penggemar Motogp nama Valentino Rossi tentu sudah tidak asing lagi, juara dunia 7 kali di ajang balap motor prototype ini telah mengumumkan kepindahannya dari Yamaha ke Ducati.
YZR M1 yang sudah bertahun-tahun menemaninya kini harus rela ditinggalkan demi sebuah tantangan baru. Rossi mengatakan tugasnya di Yamaha sudah selesai, kini M1 menjadi salah satu motor terbaik di ajang balap para raja motor. YZR M1 kini telah menjadi putri cantik yg menjadi impian sebagian besar para pembalap.
Dilihat dari statistik belakangan ini YZR m1 mampu mengantarkan penunggangnya menempati posisi 10 besar dan tidak jarang 7 besar. Mungkin bagi Yamaha, it's not about quantity but quality. Tidak perlu menurunkan banyak motor sedikit tidak masalah yang penting berkualitas.
Beberapa penggemar Yamaha dan Valentino Rossi mungkin agak menyesalkan keputusan ini dan mereka tidak rela melepaskan idola mereka ke pabrikan lain. Tapi bagi saya, Rossi tetaplah seorang legenda hidup motogp tak masalah dia mau ke pabrikan mana asalkan saya masih bisa melihatnya berlaga.
Dari petikan wawancaranya dengan motomatters.com kurang lebih berikut ini adalah alasan kepindahan sang maestro motogp - the doctor Valentino Rossi:
1. Pekerjaannya di yamaha sudah selesai. Di tangannya bersama Jeremy Burgess (serta seluruh crew mereka) Yamaha YZR M1 kini sudah sangat jauh berbeda, lebih disegani, dan jauh lebih kompetitif dibandingkan tahun 2004 saat Rossi baru bergabung dengan Yamaha.
2. Valentino Rossi pindah ke Ducati untuk mencari tantangan baru. Gossip banyak beredar bawah nilai kontrak ducati lebih besar dari Yamaha dan itu semua tidak benar. Nilai kontrak yg ditawarkan Yamah ke Rossi sama persis tidak ada perbedaan 1 dollar pun dengan nilai kontrak yg ditawarkan Ducati. Jadi ini bukan soal uang...
Tantangan baru - ya inilah the doctor dia akan selalu haus dengan tantangan baru utk membuatnya tetap bergairah dan bersemangat. It's about Passion!
3. Masao Furuzawa (Kepala project Yamaha utk motogp) akan pensiun di akhir musim ini dan Rossi memiliki hubungan yg sangat baik dengan Furuzawa dan mereka berdua saling memahami. Rossi tidak tahu apakah dia akan memiliki hubungan spt itu dg pengganti Furuzawa kelak.
4. Ducati kini sudah lebih terbuka untuk kompromi dibandingkan dulu. Rossi mengatakan bahwa Ducati kini sudah tidak kaku lagi seperti dulu, Ducati kini sudah lebih pengertian (mungkin ini sebabnya kenapa dia betah bertahun-tahun di yamaha) karena bos2 besar di yamaha mau mendengarkan dan ada saling pengertian di antara mereka.
Lalu bagaimana dengan Jeremy Burgess sang mekanik andalan Valentino? Saat ini (saat ditulis) om Jeremy Burgess dan crew lain belum memutuskan apakah mereka akan ikut Valentino ke Ducati atau tidak.
Pertanyaan : Umur anda akan 32 tahun saat berlaga dengan ducati apakah akan sama susahnya seperti saat kepindahan anda ke Yamaha 7 tahun lalu?
Valentino : Bagi saya agak lebih mudah dlm hal motor, karena sudah jelas Ducati lebih kompetitif dibandingkan YZR M1 2003, tetapi lebih sulit bagi diri saya karena saya sudah lebih tua dan saya memiliki Rival yg kuat, tapi kita akan berusaha.
Pertanyaan : Casey tidak pernah menang dalam 11 race terakhir menggunakan Ducati, apakah anda khawatir mungkin Ducati tidak memiliki potensi?
Valentino : Bagi saya potensi Ducati cukup bagus, hampir mirip dengan Yamaha, mungkin M1 sedikit lebih baik. Jadi saya berganti dari motor yg lebih baik ke motor yg agak sedikit lebih buruk tapi itu bukan perbedaan yang besar.
Itulah berita yg saya dapatkan mengenai mengapa, kenapa dan berbagai alasan yg mendasari kepindahan Valentino Rossi dari Yamaha ke Ducati.
No comments:
Post a Comment