Karena meningkatnya arus transportasi dari Sumatera ke Jawa dan sebaliknya, dirasa perlu mengganti model transportasi dari ferry menjadi jembatan. Maka dibuatlah tender untuk perusahaan-perusahaan yang dirasa mampu membangun jembatan atau jenis hubungan alternatif lainnya.
Setelah diseleksi dari beberapa penawaran yang masuk, maka diputuskan ada tiga penawaran yang dirasa fleksibel oleh panitia tender; satu dari pengusaha muda, satu dari konsorsium Indonesia-Jepang, dan satu lagi dari seseorang yang menamakan dirinya Empu Sakti.
Pertama dipanggil pengusaha muda terkenal dari Indonesia:
Panitia : Jadi Bapak mampu membangun jembatan sepanjang 60 km itu.
Pengusaha : Iya, kami akan mendatangkan ahli-ahli dari Belanda, Jepang dan Australia yang berpengalaman banyak dalam membangun jembatan-jembatan panjang !!!
Panitia : OK, penawaran Bapak akan kami pertimbangkan.
Kedua dipanggil konsorsium Indonesia-Jepang. Ternyata jawabannya sama dengan sebelumnya.
Untuk yang ketiga dipanggil Empu Sakti. Ternyata yang muncul adalah orang tua dan muridnya yang berkumis lebat dan berambut panjang seperti seorang rocker :
Panitia : Jadi Bapak mengusulkan mau membikin terowongan untuk menghubungkan Jawa dengan Sumatera ini ?
Empu : Iya Bapak (sambil menunduk !).
Panitia : Berapa harganya ?
Empu : Harga tidak masalah Bapak, pokoknya kami dapat proyek itu.
Panitia : Bagaimana Bapak mengerjakannya ?
Empu : Saya menggali dengan bantuan Jin dari bagian pulau Jawa, sementara murid saya ini juga menggalinya dari Sumatera, juga dengan bantuan jin. Kami bisa garansi 7 bulan 7 hari pasti selesai.
Panitia : Bagaimana nanti kalau terowongannya tidak ketemu ditengah-tengah ?
Empu : Ooo..., tidak apa-apa Bapak Panitia, berarti itu akan menjadi keuntungan bapak. Bapak bisa dapat dua terowongan dengan satu harga !!!!
Panitia : !!!!?
Monday, December 24, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment